Berkacalah Pada ALLAM BANGSA PAPUA
Berkacalah Pada ALLAM BANGSA PAPUA
Coretan Anak Jalan
TETAP BERSYUKUR PADA ALAM BANGSA PAPUA
Sesungguhnya, Manusia Tercipta dari ALAM.Tetap Ada dan Tidak bisa lari dan mengambil dari kenyataan yang sudah ada. Alam bangsa Papua punya Hukum Alam yang Tercipta dan takbisa disentuh atau ubah dari cara pandangan manusia.
Alam dan Kehidupan manusia itu tidak bisa di pisahkan. semua punya arti dan makna yang sudah mempunyai fungsi dan manfaat yang berbeda-beda dari awal, sangat luar biasa. Awalnya kerja Alam Membentuk Manusia serta Kebiasaannya menjadi pribadi yang Mampu mengucap syukur atas berubanya latar belakang yang mampu BerTolak ukur dan beruba drastis menjadi Budaya dan kebiasaan Yang dapat mampu bekerja dan berusaha mencari mata pencaharian secara perlakuan berbudaya lingkungan Alam.
Sesunggunya Kerja Alam Sangat nyata dan Tak terbayang serta tak terduga.
Tetapi dengan tidak sadar nya saat ini, dengan adanya berkembang nya, cara pandang kerja manusia yang tidak saling menghargai mulai mengakui dan terus masih berputar semuapu berubah deratis tidak saling percaya,ego,iri hati,dengki,salah menilai,dan melanggar 10 perintah Allah (DAA MANA GATI) akhirnya lupa akan latar belakang Budaya yang akhirnya lupa diri identitasnya yang sebenarnya sehingga Berjejeran, Hampir rata dan Habis Jiwapun terbelai benturan rasa sakit yang paling Menusuk kalbu cenderawasipun kini Mulai Tak bersuara.
Kabut pagi merambat ke seluruh pelosok negeri Tercinta.
Cenderawasih risau, gelisah Dengan Stikma realita cerita derita jeritan Negeri Melanesia yang terus Mengalirkan Suara Kicauan burung yang habis dan Puna.
Aku rinduh Suaramu, aku rindu Kicauanmu yang sanggat menarik dan mengobati Jeritan Hidupku.
Hai CendrawasihKu yang indah elok permai,Cenderawasihku disergap hujan peluru, Darah pun tertabur, diatas perut bumi cenderawasih.Sementara Tubuhku,TanahKu Negeri tercinta TANAH-KU PAPUA Di hasut dan di perkosa oleh tangan Kuasa Kegelapan.
tergilas angin pagi,
Dan Susupan kabut pagi
dalam sudut kalbu.
Teriring, Cerita derita rasa sakit yang menjadi kicaunya burung cenderawasihku Menghilang Pesona Damai tak kurasakan.
Kesengsaraan cenderawasih tak kunjung henti hingga sore sampai pagi.
Derita dialaminya setiap Hari
Menjelang kedatangan sang presiden
di negri cenderawasih.
Benar Hari ini,
tak seindah seindah seperti itu,
di negeri ini
Berkacalah pada alam.
Dalam beningan embun pagi dukaku membeku inggin rasanya Hatiku Tak sanggup menahan Derita Ceritan yang dalam genangannya Entalah di titik mana akan melebur Sedemikian rupa.
Nama: Anton Bida Degey
Ringkasan dari CORETAN ANAK JALANAN.
Mari kita sebagai Mahkluk Ciptaan Allah Bangsa PAPUA.Perlu Menjalin nilai KECUKUPAN DAN BERSYUKUR ATAS KASIH KARUNIANYA.