Arti Yuwo

KONSEP "YUWO" SESUAI  PERKEMBANGAN JAMAN
Pusat Peradaban Suku Mee   
 
Ini semua tentang  Pesta rakyak dari  suku Mee . Di belahan dunia lain atau wilayah lain di Papua , ivent  yang sejenis dengan Yuwo ini  sangat ramai dengan antusias warga masyarakat , bukan hanya yang  berasal dari dalam negeri ,  tetapi juga dari luar  mancanegara dengan penyebutan universal  tentunya , ivent yang  mengundang  keramaian pengunjung ini  sudah berkembang dengan pesat di belahan dunia luar ataupun daerah lain di Papua  , istilah  dan penyebutan ivent ini  juga terus beradaptasi  dari jaman ke jaman dari bahasa latin hingga ke bahasa inggris , universal language ,  dengan di warnai  dengan berbagai corak  khasana budaya ; gaya hidup , serta berbagai kreativitas . 
      Gambaran: Ilustrasi Kegiatan YUWO.

Tidak meniru  budaya luar , orang orang  dari suku mee sudah menciptakan, memelihara dan menjaga  peradaban tersebut dengan istilah “Yuwo” yang sudah ada dari jaman nenek moyang suku mee .

Sungguh luar biasa , ternyata  di masa lampau suku Mee mampu membangun peradabannya sendiri  dan ini adalah hasil dari proses evolusi budaya yang sangat panjang .  Walau punya kesamaan  dengan budaya luar dalam hal mengundang keramaian , tetapi inilah ciri khas kehidupan suku Mee dengan budaya Yuwoo. 
Semua itu pasti ada tujuan ; sasaran  yang mau di gapai , entah itu perayaan ; memeriahkan suatu momentum ; hari kebahagiaan dan lain sebagainya . 

Oh iya “Yuwoo” yang  dulunya orang dari suku Mee melaksanakannya untuk  "edee Pede" [bhs ibu]; berbisnis , mencari uang ; mege
[bhs.ibu] ; uang , dari ternak babi yang di jual ,  maka itu  Yuwoo identik dengan pesta ternak babi , pesta besar .

Bukan hanya persoalan kesenangan , euporia dan kepuasan dalam  pesta ternak babi , juga soal "ekina you"  [masakB2]; "ekina nai" [makanB2] tetapi ada banyak nilai positif  yang terkandung di dalamnya , misalnya dari sisi persiapan Yuwoo ; orang  di pacu untuk belajar  memelihara ternak babi ; membuat kebun dan belajar membuat ruma  tempat pelaksaan  [yuwoowaa], lalu “diyou douw” ; [ bhs ibu] penghayatan ;pantangan ,semua ini harus di pelajari dan di laksanakan  , di sinilah letak berbagai nilai  positif dan mulianya warisan turun temurun.
      Gambaran: Ilustrasi Kegiatan YUWO

Tujuan  dari  aspek sosial  yang terkandung pastinya untuk mempererat relasi keluarga [relasi saudara istri atau ipar, teman dan keluarga sendiri ], nilai keagamaan di dalamnya  ada nilai rasa syukur kepada Tuhan melalui ternak  babi yang dipotong sebagai kurban dari hasil keringat masyarakat ; hasil kebun yang di masak lalu di makan bersama sama , sebab  tidak semua babi yang dipotong mege motii [ di uangkan], tetapi sebagian dibagikan kepada keluarga atau orang yang membantu menyelenggarakan yuwo itu sendiri sebagai ungkapan rasa cinta kasih . Semua aspek nilainya terkandung di dalam pesta ini , dan kaya akan nilai nilai yang luhur dan mulia .  

Yuwoo ; pesta rakyat , terus berkembang dengan tuntutan jaman yang dinamis , akhirnya dengan kesamaan yang terlihat dari sisi nilai  sosial maupun ekonomi , maka  Yuwoo adalah Festa dalam bahasa latin ; bahasa indonesia itu “ pesta” ; dan istilah mendunianya itu di sebut  “festival” , universal language ; bahasa inggris . Istilah  Festival lebih tepat dan ini versi moderennya , bukan berarti istilah  moderen jadi istilah itu lebih baik ,  tidak bermaksud seperti itu , tetapi bagaimana cara kita suku mee memahaminya sebab  persoalannya di  bagaimana kita merangkum dengan konsep universal ; konteks umum, biar dunia tahu tentang peradaban suku mee yang luar biasa ini  , makanya itu ;  lebih tepat jika ini disebut  festival .

Festival yang adalah versi moderen dari yuwoo ini,  merupakan sarana komunikasi yang penting untuk membangun , mempererdayakan ; pengakuan suatu identitas budaya dari pandangan mata dunia , dengan menampilkan  ciri khas yang belum tentu ada di belahan dunia luar . 

Festival di rencanakan dengan proses perencanaan yang terukur  agar berjalan dengan efektif , festival juga salah satu cara pemerintah untuk memperkenalkan budaya yang ada  sejak dulu  agar  bisa di perkenalkan kepada masyarakat luas khususnya kepada pengunjung  . 

Jika kita melihat dengan nilai budaya  berbagai daerah ; wilayah ; benua lain  ,  tentunya masing- masing  mempunyai momentumnya  , entah itu untuk mempertahankan nilai , menjawab tantangan jaman , hingga  sebagai sarana pemenuhan sosial ekonomi sebuah daerah sebagai income ; pajak daerah, semua itu seturut dan sejalan dengan setiap khasana dan ciri khas masing masing seperti orang Meeuwo dan ciri khas nya .  

Yuwo yang beradaptasi  dengan konteks universal ini ,  merupakan  sebuah sumber daya  yang besar , tentunya  untuk memberi  pemahaman tentang  nilai yang sifatnya historikal  secara  universal  kepada umat manusia yang ada di atas muka bumi ini , tanpah terkecuali dengan tidak memandang perbedahan suku , ras dan Agama , sebab pada dasarnya , semua manusia sama di mata Tuhan .  

Perluh kita cermati beberapa contoh yuwo ; festival yang ada di Papua :   

• 1.Festival Budaya Lembah Baliem

Festival budaya Lembah Baliem mungkin adalah festival yang paling dikenal dunia internasional. Pada penyelenggaraan festival ini di setiap tahunnya, banyak wisatawan dari mancanegara yang datang. Festival yang diselenggarakan di Wamena ini menampilkan pertunjukan dari beragam suku yang bermukim di dataran Wamena hingga Lembah Baliem. Festival Lembah Baliem menampilkan tari-tarian adat khas masing-masing suku. Para pengunjung melihat keunikan corak yang terlukis di wajah dan badan para penarinya.
Pada Festival Lembah Baliem ini disuguhi atraksi perang antar suku yang dimulai dengan penentuan skenario pemicu perang. Pemicu perang ini dapat berupa penculikan warga, pembunuhan anak warga, maupun penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini, menyebabkan suku lainnya harus melakukan serangan balasan, sehingga penyerbuan pun dilakukan. Sementara, pihak lawan akan bertahan, sehingga pertempuran pun berlangsung dengan seru. Dalam atraksi perang ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema. Tema yang diusung justru ungkapan yang bernilai positif, yakni Yogotak Hubuluk Motog Hanorogo atau berarti harapan akan hari esok yang harus lebih baik dari hari ini.
Ada pula aksi lempar tombak yang didemonstrasikan oleh warga suku di sana. Menariknya, pengunjung pun diperbolehkan untuk ikut mencoba lempar tombak ini. Selain melempar tombak, pengunjung juga akan diajarkan cara memanah ala masyarakat Papua yang sehari-harinya biasa berburu. Tombak dan panah secara kultural memang sangat dekat dengan kehidupan penduduk asli Lembah Baliem.
Selain atraksi yang berbau “perang”, dalam Festival Lembah Baliem juga menampilkan pertunjukan Pikon atau alat musik tradisional. Lagu-lagu yang dimainkan dengan Pikon ini, biasanya mengisahkan tentang kehidupan manusia. Ada pula Karapan Babi yang juga menjadi salah satu atraksi menarik dan kerap menimbulkan keriuhan para pengunjung. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat dan masuk ke dalam Honai, rumah adat Papua, yang selama ini mungkin hanya bisa dilihat gambarnya di buku ataupun televisi. Selain itu, dalam festival ini kita juga bisa melihat para mama Papua membuat kerajinan khas Lembah Baliem seperti tas noken dan kalung.

• 2.Festival Danau Sentani

Festival ini bertempat di Danau Sentani, hanya sekitar 20 Km dari pinggiran ibu kota Provinsi Papua, Jayapura. Danau Sentani sendiri menampilkan suguhan keindahan yang menawan, dengan udara yang nyaman, suasana yang tenang dan dengan latar belakang perbukitan, secara pribadi saya sangat menikmati suasana sunset di Danau Sentani. Festival ini menampilkan kebudayaan dari 18 suku yang hidup di sekitar Danau Sentani, selain itu juga menampilkan kebudayaan suku para pendatang di Papua seperti Bugis, Makassar, Tanah Toraja dan lainnya. Festival ini juga diisi dengan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua.
Selain itu juga akan ditampilkan beberapa budaya khas masyarakat tepian Danau Sentani, salah satunya adalah Isosolo. Tarian Isosolo ini termasuk atraksi yang ditunggu-tunggu dalam Festival Danau Sentani, Isosolo sendiri adalah tarian magis dan semikolosal oleh masyarakat suku Sentani dengan mempersembahkan hewan buaya yang memiliki kaitan erat dengan kehidupan di Danau Sentani. Isosolo terdiri dari dua kata, yaitu  Iso dan Solo atau Holo. Iso artinya bersukacita dan menari mengungkapkan perasaan hati, sedangkan Holo atau solo berarti kelompok atau kawanan dari semua kelompok umur baik anak-anak, ibu-ibu atau orang dewasa laki-laki yang menari. Isosolo sendiri berarti kelompok orang yang menari dengan sukacita mengungkapkan perasaan hati. Isosolo dilakukan diatas gabungan beberapa perahu dan di pelataran di darat yang disebut Yau.

• 3.Festival Kamoro

Festival Kamoro yang diselenggarakan oleh Suku Komoro ini biasanya diawali oleh tarian kasuari, yang memang berkaitan dengan kehidupan suku Kamoro. Dalam tarian ini sekitar 20 pria Kamoro membentuk dua baris panjang. Penari dengan kostum kasuari menari sendiri di barisan paling depan. Di tengah-tengah mereka, pria dengan cat tubuh bintik-bintik dikepung penari lain yang membawa tombak. Pria itu lantas dirangkul dan diarak berkeliling. Tarian ini memiliki kisah tersendiri, alkisah ada pemuda Kamoro yang jatuh cinta dengan seorang gadis, namun ayah si gadis tidak setuju. Si pemuda lari ke hutan dan menjadi kasuari. Saat dia kembali ke desa, warga tidak mengenalinya dan dia hampir saja diburu. Namun warga akhirnya sadar, inilah pemuda yang lari ke hutan. Pemuda itu kemudian mengajari warga desa tari kasuari.
Selain tarian kasuari, Festival Kamoro juga menyuguhkan para mama Papua membuat sagu, membakar ikan dan ulat sagu, serta menyiapkan cacing tambelo untuk dimakan. Sementara yang laki-laki menabuh tifa dan Anda bisa ikut berjoget dengan mereka. Selain itu ukiran kayu suku Kamoro ini tidak kalah dengan ukiran kayu suku Asmat yang memang sudah terkenal di mancanegara.

• 4.Festival Asmat

Salah satu festival di Papua yang paling dikenal di mancanegara adalah Festival Asmat, karena dalam festival ini dipamerkan ukiran kayu suku Asmat yang sangat terkenal di dunia internasional. Suku Asmat dikenal memiliki kemampuan membuat seni ukiran kayu yang mumpuni di mana mereka dapat langsung mengukir langsung tanpa menggambar sketsanya terlebih dahulu.
Bagi suku Asmat, ukiran kayu yang mereka buat erat kaitannya dengan roh leluhur dan karenanya tidak semata dianggap sebagai karya seni. Banyak dari benda seni yang dibuat suku Asmat adalah simbol perang, pengayauan, dan pemujaan kepada prajurit leluhur. Selama berabad-abad, suku Asmat yang berusaha memenuhi keinginan roh leluhur dengan menghasilkan karya seni luar biasa dalam bentuk perisai, kano, pahatan, dan drum. Selain pameran ukiran kayu dan lelang, festival ini juga akan diramaikan oleh ratusan seniman yang akan unjuk keahlian  menenun, berperahu, menari, dan pertunjukan musik tradisional. Pada penutupan festival akan ada acara pelelangan karya seni suku Asmat.
Sedikit tentang ukiran kayu suku Asmat yang sangat terkenal itu. Kenapa ukiran suku Asmat begitu terkenal? Ini alasannya. Suku Asmat memilik 12 subsuku yang masing-masing memiliki ciri khas dalam setiap seni pahatan kayunya. Ada subsuku yang menonjolkan ukiran patungnya ada juga yang menonjolkan ukiran salawaku (perisai) dan ada pula yang memiliki ukiran untuk dinding dan peralatan perang. Hal yang paling istimewa adalah setiap karya ukir tidak memiliki kesamaan atau duplikat. Suku Asmat tidak memproduksi ukiran berpola sama dalam skala besar, sehingga bila kita memiliki satu ukiran Asmat dengan pola tertentu, itu merupakan satu-satunya yang ada.

• Festival Teluk Humboldt

Festival yang relatif berusia lebih muda dari festival lainnya di Papua ini, diselenggarakan di Pantai Hamadi, Jayapura. Festival ini diselenggarakan oleh pemerintah daerah Papua untuk memajukan kearifan lokal dalam rangka memajukan ekonomi kreatif di tanah Papua, khususnya di Jayapura. Dalam festival ini ada pementasan kesenian budaya, pagelaran batik Papua, kuliner, kerajinan dari warga setempat, lomba anyam rambut dan merangkai pinang dan masih banyak lainnya. Selain itu ada pergelaran tari tradisional, suling tambur, lomba masak menu tradisional, lomba anyam rambut dan hias pinang. Lalu ada wisata peninggalan PD II, panorama Pantai Hamadi dan pantai lainnya di Teluk Humboldt.

Papua kaya dengan berbagai kebudayaan suku-suku di dalamnya. Penyelenggaraan festival budaya adalah cara yang baik untuk melestarikan kebudayaan dan juga mendatangkan pariwisata di Papua. Hal yang terpenting untuk dilakukan oleh pemerintah adalah untuk membuat kalender khusus penyelenggaraan festival-festival tersebut. Butuh promosi yang baik agar penyelenggaraan festival-festival budaya ini agar penyelenggaraan festival ini dikenal oleh turis-turis lokal dan mancanegara, sehingga festival ini tidak hanya sekedar melestarikan kebudayaan lokal suku-suku di Papua, tetapi juga menghidupkan perekonomian di daerah setempat. 

Festival empat danau Meeuwoo  menjadi Ivent yang sangat penting , di mulai dengan  mempersiapkan bebagai kelengkapan , contohnya dari objeck yang menjadi sumber wisata  yaitu  danau  ; pusat rekreasi wisatawan  , hasil kebun , ternak , dan objek lain yang mungkin menjadi menarik , sebab parah  pengunjung  yang datang akan menikmati semua itu ,  maka harus ada tempat untuk nginap ; tidur ; air bersih , energi listrik . Mereka akan membeli juga  hasil kebun maka harus ada centra pangan , kopi , hasil ternak dengan budidaya , dan lain sebagainya .  

Kebersamaan yang di rangkum di dalam sebuah konsep yang baik dan efektif itu mulia nilai nya , terutama untuk Meeuwo bage ; orang orang suku mee .  Eksistensi  beberapa kabupaten  seperti Paniai , Deiyai dan  Dogiya ini sangat  tepat “jika”,  Festival empat danau Meeuwoo ini di laksanakan bergiliran  dengan dasar  pertimbangan dan kesiapanya ; misalnya jika  tahun pertama atau pembukaan di laksanakan di  Pania maka tahun berikut  di Deiyai atau Dogiyai , tergantung  dengan kesiapan dan kemauan saja , yang terpenting  ialah  terus berlanjut dengan konsep yang sama . Jaman bole  berganti tetapi peradaban warisan moyang di jaga eksistensinya dan hendaklah  lestari  sealuh di dalam kebersamaan , sebagai bentuk cinta kita kepada alam kandungan ibu yang di nyatakan dalam kebersamaan dan persatuan Manusia Mee. 

                    "SALAM LESTARI"

Postingan populer dari blog ini

*THE MEE PEOPLE'S PHILOSOPHY,""DOU GAI EKOWAI"*

Arti KIPO MOTI

7 Cara Memilih Daging Ayam Segar, Jangan Sampai Keliru!03 Agustus 2021